Bu Zulfa
memberikan tugas per kelompok untuk mengadakan kuliah lapangan, untuk mengamati
lembaga yang menyediakan layanan untuk masyarakat. Saya dan kelompok saya mekakukan
pengamatan disalah satu puskemas yang ada di kabupaten Tulungagung pada tanggal 4 Oktober 2016, sudah diketahui bahwa puskemas adalah layanan masyarkat yang
melayani tentang kesehatan masyarakat.
Disini saya
akan mengklassifikasikan hasil dari pengamatan saya berdasarkan klasifikasi
yang sudah di tentukan di blog Bu zulfa.
Di
puskemas yang saya kunjungi saya menemukan orang-orang yang berobat disana
adalah kalngan menengah ke bawah, karena yang berobat di sana mayoritas
menggunakan baju rumahan, penampilan mereka biasa (tidak menggunakan
perhiasan-perhiasan yang berlebihan), dan mereka mengendarai kendaraan roda 2.
Disana juga jarang pasien yang menggunakan gadget, mereka lebih berkomunikasi
dengan pasien lain pada saat antri dan bukan malah asik main gadget sendiri.
Pelayanan
yang diberikan disana termasuk baik,
petugas dengan sabar menanyai apa keluhan atau apa yang dibutuhkan untuk
para pengunjung puskesmas, para petugasnya ramah, dan tersenyum ketika melayani
pengunjung, bahkan dengan kelompok kami yang bukan asli orang daerah puskesmas
itu para petugas pun dengan ramah menanyai apa yang kita butuhkan. Pelayanan tidak membeda-bedakan dari mana asal kita
berad.
Karena
kedatangan kelompok kami ke puskesmas itu sudah lumayan siang , kami tidak
sempat menanyai atau wawancara dengan pasien karena para pasien sudah keburu
pulang dan kami sedang mengobrol minta ijin dengan pihak puskesmas untuk
melakukan pengamatan, tapi dalam proses ijin kita itu kita sempat melihat,mendengar dan mengamati bagaimana para petugas melayani para pengunjung
puskesmas, dan pelayanan mereka ramah kepada para pengunjung puskesmas.
Untuk
diskriminasi pengunjung tidak ada, karena para pengunjung ketika datang
langsung mengantri di ruang antri dengan tertib. Ketika kami mengunjungi
puskesmas itu tidak ada yang
ditolak ketika mau
berobat, semua pengunjung dilayani semua.
Begitulah
cerita saya tentang layanan soisal yang saya amati, dan selain di puskesmas ,
kelompok saya juga melakukan pengamatan di beberapa lembaga sosial yang lain ,
untuk lembaga sosial yang lain yang diamati oleh kelompok kami yang akan saya
jelaskan di bawah ini :
Lembaga
sosial yang diamati oleh anggota kelompok saya Zella Oktian Fitri :
Zella
dibantu dengan anggota kelompok kami lainnya mengamati di Stasiun Kereta Api
Tulungagung, disana sebelum kami mengamati, kami meminta izin dulu kepada pihak
stasiun, pihak stasiun mempertemukan kami dengan Bpk Titong yang menjabat
sebagai kepala pengamanan. Ternyata nama lembaga stasiun kereta api adalah PT Kereta Api Indonesi Persero,disini
melayani angkutan penumpang dan angkutan barang dengan menggunakan model
angukutan transportasi kereta.
Visinya,
penyedia jasa layanan perkerata api an terbaik, yang fokus kepada pelayanan
pelanggan dan memenuhi harapan step holders. Misinya,
menyelenggarakan bisnis perkereta apian dan bisnis wisata , melalui praktek
bisnis dan model organisasi terbaik untuk memberikan nilai tambah yang tinggi
bagi step holders dan pelestarian lingkungan berdasarkan
empat
pilar utama. Empat pilar utama itu adalah : keselamatan, ketepatan waktu,
pelayanan dan kenyamanan. Motonya adalah:
Anda Adalah
Prioritas Kami.
Pengunjung
disana dari yang menengah ke bawah sampai menengah keatas. Itu bisa kita lihat
dari penampilan dan kendaraan yang di pakai sebelum masuk stasiun. Dikatakan
kalangan menengah ke atas karena pada saat dia mau masuk stasiun diantar
keluarganya dengan menggunakan mobil,
pakaian dan perhiasan yang digunakan juga menggambarkan bahwa
mereka-mereka itu adalah kalangan menengah ke atas. Dikatakan kalangan menengah
ke bawah karena kami melihat ada penumpang
yang ke stasiun menggunakan becak, sepeda,
dan sepeda
motor.
Pelayanan
di stasiun kereta api juga sangat ramah, tidak ada yang dibeda-bedakan. Karena
saya sempat wawancara dengan salah satu pengunjung asal
Jakarta , dia berkata bahwa pelayanan di stasiun sangat ramah. Dan pada saat
saya mau tanya untuk bagaimana prosedur pengamatan disini, petugas disana juga
dengan sabar dan ramah menjawabnya.
Disana
juga tidak ada diskriminasi antara kalangan
menengah kebawah dan kalangan mengah ke atas, contohnya saat pembelian tiket,
semua diharapkan mengantri, tidak ada yang didahulukan.
Itu
cerita pengamatan Zella dan anggota kelompok kami yang di stasiun, selanjutnya
saya akan menceritakan pengamatan anggota kelompok saya Jimmy Fabian Sukma
dibantu dengan semua anggota kelompok di salah satu SPBU di Tulungagung, pengamatan kami lakukan tanggal 3 Oktober 2016.
Di SPBU itu sebelum merekam aktivitas pelayanan yang ada disana, kami bertemu
dengan kepala SPBU disana, kami meminta ijin dulu. Setelah di ijinkan, kami
langsung melakukan pengamatan.
Di
SPBU itu, disana pelayanan yang diberikan cukup memuaskan, walaupun
kadang-kadang ketika melayani pengunjung tidak selalu tersenyum. Memuaskan
disini kami lihat dari sisi, ketika mau melakukan pengisian, mereka selalu
menyebutkan “nol ya” sambil menunjuk angka di mesin spbu, kadang penyebutannya
itu juga tidak menggunakan bahasa Indonesia.
Ketika kami
melakukan wawancara dengan pengunjung di SPBU , dia mengatakan
bahwa dia puas dengan layanan yang diberikan oleh SPBU disini.
Pengunjung
yang datang di SPBU ini dari yang kelas bawah-kelas atas, kelas bawah sampai menengah kita lihat dari kendaraan roda 2 yang sudah jelek sampai kendaraan roda 2 yang bagus, dan yang
menengah ke atas adalah, kendaraan roda 2 yang ber merk kelas atas sampai
mobil-mobil mewah. Tidak ada pembedaan dalam melayani semua kelas-kelas yang
saya sebutkan diatas, semua antri, dan tidak ada yang didahulukan.
Pengamatan selanjutnya dilakukan oleh salah satu anggota kelompok saya
Arum Resti Novaidah di Kantor Pos Persero, pengamatan kami lakukan tanggal 3 Oktober
2016, kami melakukan wawancara kepada Customer Service Kantor Pos Persero yang
bernamaBpk Alif. Di PT Pos Persero ini ada dua layanan yakni jasa pengiriman
dan jasa keuangan. Setelah kami melakukan wawancara dengan bapak Alif kami
mengamati pelayanan di PT Pos Persero Indonesia, kami melihat para pegawai yang
melayani customer melayani dengan baik dan ramah tapi kadangkala para pegawai
melayani pelanggan tanpa tersenyum.
Pada pengamatan yang kami lakukan di PT Pos Persero Indonesia, kami
menemukan bahwa pengunjung atau customer yang datang atau menggunakan layanan
di PT Pos Persero Indonesi adalah dari semua kalangan, baik kalangan menengah
kebawah maupun kalangan menengah ke atas, kami menilai itu dari pakaian yang
digunakan, yang menengah ke atas itu berpakaian rapi dan ada pelanggan yang
mengenakan pin atau lambang Pegawai Negeri di bajunya, juga ada yang mengenakan
perhiasan berlebihan, serta juga dapat dilihat dari kendaraan yang dipakainnya,
kalangan menengah atas menggunakan kendaraan roda 2 yang bermerek mahal dan
juga ada yang mengendarai mobil, yang kalangan menengah bawah menggunakan
kendaraan roda 2 yang harganya standart serta ada juga yang menggunakan sepeda.
Tapi pelayanan yang diberikan tidak membeda-bedakan antara yang kalangan menengah
bawah dan menengah atas.
Pada saat melayani customer tidak ada yang didahulukan semua mengambil
nomor antrian sesuai urutannya dan dilayani sesuai nomor antrian tersebut. Kami
juga sempat mewawancarai salah satu pengguna jasa PT Pos Persero Indonesia, menurutnya,
pelayanan yang diberikan oleh PT Pos Persero Indonesia begitu memuaskan.
Demikian pengamatan yang di lakukan oleh kelompok kami di beberapa
lembaga layanan masyarakat.
Nama kelompok : Betty Wulandari (17101153052)
Arum Resti Novaidah (17101153050)
Zella Oktiyan Fitriyani (17101153025)
Jimmy Fabian Sukma (17101153066)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar