Rabu, 23 November 2016

kenapa kita harus mematuhi hukum?

              Minggu kemarin mendapat tugas dari Bu Zulfa untuk membuat artikel tentang mematuhi suatu aturan dan apa alasan kita mematuhi aturan itu. Tapi sebelum saya memberikan contoh apa saja aturan yang saya patuhi dan apa alasan saya mematuhi aturan tersebut, saya akan mengulas terlebih dahulu tentang materi yang diberikan Bu Zulfa minggu lalu tentang Alasan Orang Mematuhi Hukum.

Ada 3 alasan kenapa seseorang itu mematuhi hukum. 
               Alasan yang pertama, seseorang mematuhi hukum karena sekedar tau hukum itu ada dan harus dipatuhi atau karena hukumnya sudah diberlakukan sedemikian rupa. 
Misalnya bisa kita ambil contoh, ketika kita berkendara sepeda motor atau roda dua kita selalu disebelah kiri, kita mematuhi aturan ini karena kita sudah tau bahwa memang aturan itu sudah diberlakukan sedemikian rupa seperti itu.
               Alasan yang kedua, seseorang mematuhi hukum karena sesuai keyakinannya, keyakinan yang dimaksud disini adalah tentang agama.
Misalnya, kita takut mencuri karena mencuri merupakan tindak pidana dam kita bisa mendapatkan sanksi hukum, tetapi selain alasan itu, di agama tindakan mencuri adalah tidak diperbolehkan. Maka, selain kita takut dengan hukuman di dunia, kita juga takut dengan hukuman di akhirat kelak.
                Alasan yang ketiga, seseorang mematuhi hukum karena takut terhadap sanksi yang diberikan.
Misalnya, seseorang tidak mau menjadi bandar narkoba karena dia takut dengan sanksi yang akan didapatkannya. Sanksi disini adalah sanksi yang diberlakukan di dunia bukan di akhiratnya.

Berikutnya saya akan menceritakan pengalaman saya dan beberapa pengalaman teman-teman saya tentang hal mematuhi hukum beserta alasan kenapa saya mematuhi aturan itu.
1. Mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Saya mematuhi aturan hukum ini karena saya tau aruran ini sudah diberlakukan sedemikian. Jadi sudah secara otomatis saya mematuhinya. 
2. Pada suatu hari ketika saya solat di masjid, ada sebuah jam tangan tertinggal di jendala masjid, sebenarnya jika saya mau mengambilnya atau bisa dibilang itu mencuri,tidak ada satupun orang yang disana, tapi saya takut karena di agama saya melarang tindakan tersebut. Selain tindakan tersebut dilarang oleh hukum positif di Negara kita, tindakan itu juga dilarang di agama kita.
3. Mengenakan rok, jilbab dan baju yang sopan ketika di kampus saya. Saya mematuhi aturan ini karena saya sudah tau aturan ini memang sudah diberlakukan sedemikian rupa dan harus dipatuhi semua mahasiswi yang kuliah disini. Tetapi selain dengan alasan itu, saya juga takut dengan sanksi yang akan saya terima jika melanggar hukum ataran ini. Dulu saya pernah ke kampus mengenakan jelana jeans (jelana pensil). Meskipun atasan atau baju yang saya kenakan itu longgar dan panjang tetapi ketika saya berjalan, saya sperti menjadi sorotan mahasiswa dan mahasiswi lain, dan disitu saya menjadi malu dan tidak pernah lagi mengulang mengenakan celana jeans di kampus. 
4. Membawa SIM,surat-surat kendaraan dan perlengkapan berkendara yang lain ketika menaiki kendaran bermotor. Saya mematuhi aturan ini karena takut dengan sanksinya, misalnya akan mendapat sanksi denda juga bisa dengan sanksi kurungan.
5. Saya pernah berjualan online. Ketika konsumen saya bertanya tentang kualitas barng yang saya jual, saya tidak berani berkata “barangnya pasti bagus 100%”. Karena terkadang apa yang ada digambar tidak sesuai dengan aslinya. Jika saya bilang seperti tadi, berarti saya sama saja menipu konsumen saya. Saya tidak mau melakukan hal tersebut. Karena saya takut pada Allah. Karena hal tersebut dilarang oleh agama saya. Dan uang hasil menipu tidak akan berkah. Selain itu, penipuan juga termasuk tindakan pidana yang ada sanksi hukumnya.
6. Menghina, melecehkan seseorang di sosial media, saya tidak berani melakukan hal itu karena saya takut akan sanksi hukumnya. Karena sekarang sudah ada Undang-Undang ITE yang bisa menjerat kita jika kit tidak hati-hati dlam menggunakan media soaial kita. Misalanya kita tidak suka sama seseorang lalu kita menjelek-jelekkannya di media sosial, kiya bisa terjerat UU teentang ITE jika orang yang kita hina itu melaporkan ke pihak brwajib.
7. Temanku Lusiana , dia kos di daerah selatan kampus,dia ke kampus dengan kendaraan bermotor, ketika dia berangkat ke kampus, dia selalu menyebrang jalan dari gang tempat dia kos untuk menuju ke timur ke arah kampus, sebenarnya jika dia mau dia bisa saja dari gang kosannya langsung ke timur menuju arah kampus melawan arus lalu lintas tanpa menyebrang terlebih dahulu. Tapi dia tau bahwa tidak boleh berkendara melawan arus lalu lintas, dia mau menyebrang dulu karena dia tau tentang aturan itu.
8. Teman saya yang rumahnya juga plosokandang. Ketika dia pergi kampus, dia juga selalu mengenakan helm. Walaupun jarak rumahnya ke kampus sangat dekat. Tapi dia sudah tau jika seseorang yang berkendara sepeda motor harus menggunakan kelengkapan berkendara, salah satunya adalah helm. Jadi dia mau menggunakan helm karena dia sudah tau tentang aturan ini.
9. Teman saya cowok tidak berani menggunakan kaos dan celana sobek-sobek ke kampus karena dia takut mendapat hukuman. Karena dulu ada teman saya yang menggunakan celana sobek-sobek ke kampus lalu ketika di kelas dia ditegur oleh dosen yang mengajar. Dia takut dikenai hukuman dari dosen atau pihak kampus karena memang tidak dibolehkan berpakaian seperti itu pada saat perkuliahan.
10. Orang tua dari salah satu teman saya yang biasanya menjadi calo dalam perpanjangan stnk, pembuatan SIM , dia sekarang tidak berani karena sekarang hal semacam ini bisa dikategorikan pungli dam bisa dikenai hukuman. Kasus ini masuk mematuhi hukum karena sanksi.
11. Teman saya ketika beradaa di kantin kejujuran, ketika dia ingin mengambil makanan yang tidak sesuai jumlah nominal uangnya dia takut dosa karena Allah senantiasa mengawasinya dan selain itu ada sanksi hukuman dari hal yang dia lakukan itu. Karena selain takut dengan sanksi di duniannya, dia juga takut sanksi yang akan diberikan Allah di akhirat.


Selasa, 01 November 2016

MASALAH CONTEKAN



Disini saya memilih yang larangan mencontek. Saya telah mencari 6 narasumber yang 3 diantaranya adalah narusumber yang mencontek dan 3 nya adalah yang tidak mencontek.
Yang pertama yang akan saya bahas adalah narasumber  yang pernah mencontek :

Narasumber 1:
a.       Apakah anda tidak setuju dengan aturan dilarang dilarang mencontek ?
Tidak,
b.      Mengapa anda memilih mencontek ?
Karena malas berfikir, dan bisa mengerjakan soal dengan cepat tanpa harus berfikir.
c.       Bagaimana anda menyiapkan contekan ?
Dengan cara ditaruh di kotak pensil, atau dengan cara ditaruh di bawah ljk, contekan ini berupa kertas kecil berisi tulisan-tulisan kecil.
d.      Bagaimana mengantisipasi agar tidak diketahui pengawas ?
Dengan cara membuka contekan hanya pada saat pengawas lengah, atau pada saat pengawas sedang jalan di belakang saya.
e.      Bagaimana  perasaan anda saat mencontek ?
Sebenarnya ya deg-degan karena takut ketahuan dan duduk kayak tidak tenang karena sedang menyembunyikan sesuatu.
f.        Apa pendapat anda  tentang pengawas atau dosen yang tegas menindak pelaku pencontekan ?
Sebenarnya saya agak jengkel, karena saya tidak bisa mengerjakan soal-soal ulangan ketika ada tindakan dosen yang seperti itu.
g.       Apakah anda puas dengan nilai hasil mencontek ?
Sebenarnya jujur tidak puas, tapi saya sangat sulit melawan rasa malas belajar saya, jadi terpaksa saya jadi kecanduan mencontek.
h.      Apakah anda memiliki rencana akan berhenti mencontek ?
Memiliki, tapi masih sangat sulit untuk menjadi pribadi yang giat belajar.
i.         Keadaan apa yang membuat anda memutuskan tidak akan mencontek ?
Ketika saya ketahuan dosen mencontek , pada saat itu saya tidak berani lagi mencontek dan menyelesaikan ulangan semampu saya.


Narasumber 2 :
a.       Apakah anda tidak setuju dengan aturan dilarang dilarang mencontek ?
Setuju-setuju saja, tapi kadang aturan tidak sesui dengan keadaan di lapngan, jadi kalau ada aturan seperti itu saya setuju-setuju saja.
b.      Mengapa memilih mencontek ? 
Supaya saya mendapatkan nilai bagus.
c.       Bagaimana menyiapkan contekan ?
Tidak ada persiapan khusus, langsung saja bawa buku mata kuliah yang diujikan pada saat itu.

d.      Bagaimana mengantisipasi agar tidak diketahui pengawas ?
Biasanya saya bersikap cuek dan santai supaya pengawas atau dosen tidak mencurigai saya.
e.      Bagaimana perasaan anda saat mencontek ?
Biasa saja karena sudah terbiasa.
f.        Apa pendapat anda tentang pengawas atau dosen yang tegas menindak pelaku pencontekan ?
Bagus-bagus saja , tetapi ketika pengwas memiliki ketegasan dan kepintaran untuk mencegah contekkan biasannya mahasiswa akan lebih pintar lagi dalam membuat cara contekan yang tidak diketahui pengawas.
g.       Apakah anda  puas dengan nilai hasil mencontek ?
Tidak juga, tapi saya santai.
h.      Apakah anda memiliki rencana akan berhenti mencontek ?
Punya, tapi untuk sat ini saya masih akan tetap mencontek karena itu lebih mudah dan efisien daripada saya harus susah-susah belajar.
i.         Keadaan apa yang membuat mu memutuskan tidak akan mencontek ?
Jika contekan saya di sita oleh dosen atau pengawas.

Narasumber 3:

a.       Apakah anda tidak setuju dengan aturan dilarang dilarang mencontek ?
Ya setuju-setuju saja.
b.      Mengapa mencontek ? 
Karena kurang menguasai mata kuliah yang di ujikan tersebut, jadi saya terpaksa mencontek. Karena saya sudah berusaha belajar tapi tetap tidak menegerti.
c.       Bagaimana anda menyiapkan contekan ?
Menyiapkan contekan dengan cara membawa buku yang diujikan, atau menulis catatan-catatan singkat berisikan materi yang diujikan.
d.      Bagaimana mengantisipasi agar tidak diketahui pengawas ?
Menaruhnya di dalam saku saya, kali tidak begitu kertasnya saya duduki, kalai tidak begitu saya taruh di bawah LJK.
e.      Bagaimana perasaan anda saat mencontek ?
Ada perasaan takut jika ketahuan.
f.        Apa pendapat anda tentang pengawas atau dosen yang tegas menindak pelaku pencontekan ?
Tidak setuju karena saya mencotek karena dosen tersebut ketika memberikan materi tidak bisa mudah saya tangkap sehingga saya menjadi tidak mengerti pelajaran yang diajarkan beliau.
g.       Apakah anda puas dengan nilai hasil mencontek ?
Tidak puas karena bukan hasil pemikiran saya sendiri.


h.      Apakah anda memiliki rencana akan berhenti mencontek ?
Punya, ketika saya sudah paham tentang materi yang diajarkan , saya tidak akan mencontek lagi.
i.         Keadaan apa yang membuatmu memutuskan tidak akan mencontek ?
Jika dosennya sangat galak, dan mengiming-imingi harus mengulang jika ketahuan mencontek.

Sekarang adalah Narasumber yang tidak mencontek.

Narasumber 1:

a.       Apa penyebabmu tidak mencontek ?
Takut, ingin mengetahui kemampuan saya sejauh mana.
b.      Apakah puas dengan hasil ujiannya ?
Lumayan puas, karena apapun hasilnya itu adalah jerih payah sendiri.
c.       Bagaimana perasaan saudara terhadap pengawas atau dosen yang membiarkan percontekkan berlangsung ?
Tentu jika kita sendiri tidak berani mencontek sedangkan ada salah seorang teman yang mencontek namun dibiarkan oleh pengawas atau dosen maka tentunya akan merasa marah karena hasil dari usaha kita akan dengan teman yang tidak berusaha dan hanya mencontek.
d.      Apa pendapatmu tentang sanksi yang tepat bagi para pencontek ?
Tidak diberi nilai atau dianggap tidak mengikuti ujian.
e.      Bagaimana menurutmu cara yang perlu ditempuh agar tidak ada mahasiswa yang mencontek saat ujian ?
Memperketat pengawasan saat ujian berlangsung.
f.        Apa usulmu agar aturan dilarang mencontek efektif di semua mata uhian ?
Adanya sanksi terhadap pencontek entah itu berhubungan dengan penilaian atau sebagainya.
g.       Apa fasilitas yang dbutuhkan agar mahasiswa berhenti mencontek ?
Menurut saya itu semua tergantung kebijakan dosen ataupun gurunya.


Narasumber 2:

a.       Apa penyebab tidak mencontek ?
Merasa tidak nyaman saat ujian, karena jika mencontek pasti kita akan bingung bagaimana cara membuka contekan, dari pada memikirkan hal tersebut  lebih baik memikirkan jawaban dari soal yang diberikan sesuai kemampuan.

b.      Apakah puas dengan hasil ujiannya ?
Alhamdulilah puas, karena mengerjakan dengan jujur sesuai kemampuan.
c.       Bagaimana perasaan sodara terhadap pengawas atau dosen yang membiarkan percontekkan berlangsung ?
Saya merasa jengkel dan marah, karena nilai anak yang mencontek pasti akan lebih baik dari pada saya.
d.      Apa pendapatmu tentang sanksi yang tepat bagi para pencontek ?
Sanksi yang tepat menurut saya, yang pertama ditegur dan diingatkan, jika tetap saja mencontek, dianggap nilainnya nol.
e.      Bagaimana menurutmu cara yang perlu ditempuh agar tidak ada mahasiswa yang mencontek saat ujian ?
Dilakukan pengecekkan sebelum ujian di mulaiatau perketat pengawsan saat ujian.
f.        Apa usulmu agar aturan dilarang mencontek efektif di semua mata uhian ?
Diberikan sanksi yang tegas terhadap mereka yang mencontek.
g.       Apa fasilitas yang dbutuhkan agar mahasiswa berhenti mencontek ?
Ujian berstandart komputer dengan masing-masing pertanyaan diberi batas waktu yang dianggap cukup untuk memikirkan dan menuliskan jawaban atau diberi pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat individu masing-masing.




Narasumber 3 :
a.       Apa penyebab tidak mencontek ?
Karena saya ingin mengetahui seberapa besar kemampuan saya dalam menguasai suatu materi dan saya juga ingin mengukur hasil belajar saya dalam menyiapkan ujian.
b.      Apakah puas dengan hasil ujiannya ?
Saya merasa cukup puas dengan hasil yang saya peroleh karena berapapun nilai yang saya peroleh itu adalah hasil jerih payah saya sendiri dan itulah kemampuan saya.
c.       Bagaimana perasaan sodara terhadap pengawas atau dosen yang membiarkan percontekkan berlangsung ?
Saya kadang merasa kacewa karena menurut saya tidak adil jika sebagian mahasiswa harus bersusah payah belajar dan mengerjakan ujian tetapi ada mahasiswa yang seenaknya sendiri mencontek dan dosen malah diam saja dan membiarkannya.

d.      Apa pendapatmu tentang sanksi yang tepat bagi para pencontek ?
Pertama adalah diingatkan dan ditegur, jika tetap mencontek maka diambil LJK nya dan dikeluarkan dari ruang ujian.
e.      Bagaimana menurutmu cara yang perlu ditempuh agar tidak ada mahasiswa yang mencontek saat ujian ?
Ujian dialakukan dengan ujian lisan.
f.        Apa usulmu agar aturan dilarang mencontek efektif di semua mata ujian ?
Para dosen harus konsisten memberlakukan pengetatan saat ujian berlangsung. Maka selanjutnya mau tidak mau para mahasiswa akan mau belajar sebelum ujian.
g.       Apa fasilitas yang dbutuhkan agar mahasiswa berhenti mencontek ?
Cc tv diperlukan supaya mereka takut ketika mau mencontek.

Demikian lah tanya jawab saya kepada narsumber-narasumber yang mencontek dan tidak mencontek. Para narasumber yang mencontek kebanyakan menggunakan cara yang sama yaitu dengan menaruh contekan di bwah LJK. Dan para narasumber yang tidak mencotek kebanyakan sama alasannya tidak mau mencontek karena ingin mengukur kemampuan mereka dalam memahami suatru materi .

Terimakasih kepada narasumber-narasumber yang sudah bersedia berscerita kepada saya tentang penglaman mereka masing-masing.





contekan

Disini saya memilih yang larangan mencontek. Saya telah mencari 6 narasumber yang 3 diantaranya adalah narusumber yang mencontek dan 3 nya adalah yang tidak mencontek.
Yang pertama yang akan saya bahas adalah narasumber  yang pernah mencontek :
Narasumber 1:
a.       Apakah anda tidak setuju dengan aturan dilarang dilarang mencontek ?
Tidak,
b.      Mengapa anda memilih mencontek ?
Karena malas berfikir, dan bisa mengerjakan soal dengan cepat tanpa harus berfikir.
c.       Bagaimana anda menyiapkan contekan ?
Dengan cara ditaruh di kotak pensil, atau dengan cara ditaruh di bawah ljk, contekan ini berupa kertas kecil berisi tulisan-tulisan kecil.
d.      Bagaimana mengantisipasi agar tidak diketahui pengawas ?
Dengan cara membuka contekan hanya pada saat pengawas lengah, atau pada saat pengawas sedang jalan di belakang saya.
e.      Bagaimana  perasaan anda saat mencontek ?
Sebenarnya ya deg-degan karena takut ketahuan dan duduk kayak tidak tenang karena sedang menyembunyikan sesuatu.
f.        Apa pendapat anda  tentang pengawas atau dosen yang tegas menindak pelaku pencontekan ?
Sebenarnya saya agak jengkel, karena saya tidak bisa mengerjakan soal-soal ulangan ketika ada tindakan dosen yang seperti itu.
g.       Apakah anda puas dengan nilai hasil mencontek ?
Sebenarnya jujur tidak puas, tapi saya sangat sulit melawan rasa malas belajar saya, jadi terpaksa saya jadi kecanduan mencontek.
h.      Apakah anda memiliki rencana akan berhenti mencontek ?
Memiliki, tapi masih sangat sulit untuk menjadi pribadi yang giat belajar.
i.         Keadaan apa yang membuat anda memutuskan tidak akan mencontek ?
Ketika saya ketahuan dosen mencontek , pada saat itu saya tidak berani lagi mencontek dan menyelesaikan ulangan semampu saya.


Narasumber 2 :
a.       Apakah anda tidak setuju dengan aturan dilarang dilarang mencontek ?
Setuju-setuju saja, tapi kadang aturan tidak sesui dengan keadaan di lapngan, jadi kalau ada aturan seperti itu saya setuju-setuju saja.
b.      Mengapa memilih mencontek ? 
Supaya saya mendapatkan nilai bagus.
c.       Bagaimana menyiapkan contekan ?
Tidak ada persiapan khusus, langsung saja bawa buku mata kuliah yang diujikan pada saat itu.

d.      Bagaimana mengantisipasi agar tidak diketahui pengawas ?
Biasanya saya bersikap cuek dan santai supaya pengawas atau dosen tidak mencurigai saya.
e.      Bagaimana perasaan anda saat mencontek ?
Biasa saja karena sudah terbiasa.
f.        Apa pendapat anda tentang pengawas atau dosen yang tegas menindak pelaku pencontekan ?
Bagus-bagus saja , tetapi ketika pengwas memiliki ketegasan dan kepintaran untuk mencegah contekkan biasannya mahasiswa akan lebih pintar lagi dalam membuat cara contekan yang tidak diketahui pengawas.
g.       Apakah anda  puas dengan nilai hasil mencontek ?
Tidak juga, tapi saya santai.
h.      Apakah anda memiliki rencana akan berhenti mencontek ?
Punya, tapi untuk sat ini saya masih akan tetap mencontek karena itu lebih mudah dan efisien daripada saya harus susah-susah belajar.
i.         Keadaan apa yang membuat mu memutuskan tidak akan mencontek ?
Jika contekan saya di sita oleh dosen atau pengawas.

Narasumber 3:

a.       Apakah anda tidak setuju dengan aturan dilarang dilarang mencontek ?
Ya setuju-setuju saja.
b.      Mengapa mencontek ? 
Karena kurang menguasai mata kuliah yang di ujikan tersebut, jadi saya terpaksa mencontek. Karena saya sudah berusaha belajar tapi tetap tidak menegerti.
c.       Bagaimana anda menyiapkan contekan ?
Menyiapkan contekan dengan cara membawa buku yang diujikan, atau menulis catatan-catatan singkat berisikan materi yang diujikan.
d.      Bagaimana mengantisipasi agar tidak diketahui pengawas ?
Menaruhnya di dalam saku saya, kali tidak begitu kertasnya saya duduki, kalai tidak begitu saya taruh di bawah LJK.
e.      Bagaimana perasaan anda saat mencontek ?
Ada perasaan takut jika ketahuan.
f.        Apa pendapat anda tentang pengawas atau dosen yang tegas menindak pelaku pencontekan ?
Tidak setuju karena saya mencotek karena dosen tersebut ketika memberikan materi tidak bisa mudah saya tangkap sehingga saya menjadi tidak mengerti pelajaran yang diajarkan beliau.
g.       Apakah anda puas dengan nilai hasil mencontek ?
Tidak puas karena bukan hasil pemikiran saya sendiri.


h.      Apakah anda memiliki rencana akan berhenti mencontek ?
Punya, ketika saya sudah paham tentang materi yang diajarkan , saya tidak akan mencontek lagi.
i.         Keadaan apa yang membuatmu memutuskan tidak akan mencontek ?
Jika dosennya sangat galak, dan mengiming-imingi harus mengulang jika ketahuan mencontek.

Sekarang adalah Narasumber yang tidak mencontek.

Narasumber 1:

a.       Apa penyebabmu tidak mencontek ?
Takut, ingin mengetahui kemampuan saya sejauh mana.
b.      Apakah puas dengan hasil ujiannya ?
Lumayan puas, karena apapun hasilnya itu adalah jerih payah sendiri.
c.       Bagaimana perasaan saudara terhadap pengawas atau dosen yang membiarkan percontekkan berlangsung ?
Tentu jika kita sendiri tidak berani mencontek sedangkan ada salah seorang teman yang mencontek namun dibiarkan oleh pengawas atau dosen maka tentunya akan merasa marah karena hasil dari usaha kita akan dengan teman yang tidak berusaha dan hanya mencontek.
d.      Apa pendapatmu tentang sanksi yang tepat bagi para pencontek ?
Tidak diberi nilai atau dianggap tidak mengikuti ujian.
e.      Bagaimana menurutmu cara yang perlu ditempuh agar tidak ada mahasiswa yang mencontek saat ujian ?
Memperketat pengawasan saat ujian berlangsung.
f.        Apa usulmu agar aturan dilarang mencontek efektif di semua mata uhian ?
Adanya sanksi terhadap pencontek entah itu berhubungan dengan penilaian atau sebagainya.
g.       Apa fasilitas yang dbutuhkan agar mahasiswa berhenti mencontek ?
Menurut saya itu semua tergantung kebijakan dosen ataupun gurunya.


Narasumber 2:

a.       Apa penyebab tidak mencontek ?
Merasa tidak nyaman saat ujian, karena jika mencontek pasti kita akan bingung bagaimana cara membuka contekan, dari pada memikirkan hal tersebut  lebih baik memikirkan jawaban dari soal yang diberikan sesuai kemampuan.

b.      Apakah puas dengan hasil ujiannya ?
Alhamdulilah puas, karena mengerjakan dengan jujur sesuai kemampuan.
c.       Bagaimana perasaan sodara terhadap pengawas atau dosen yang membiarkan percontekkan berlangsung ?
Saya merasa jengkel dan marah, karena nilai anak yang mencontek pasti akan lebih baik dari pada saya.
d.      Apa pendapatmu tentang sanksi yang tepat bagi para pencontek ?
Sanksi yang tepat menurut saya, yang pertama ditegur dan diingatkan, jika tetap saja mencontek, dianggap nilainnya nol.
e.      Bagaimana menurutmu cara yang perlu ditempuh agar tidak ada mahasiswa yang mencontek saat ujian ?
Dilakukan pengecekkan sebelum ujian di mulaiatau perketat pengawsan saat ujian.
f.        Apa usulmu agar aturan dilarang mencontek efektif di semua mata uhian ?
Diberikan sanksi yang tegas terhadap mereka yang mencontek.
g.       Apa fasilitas yang dbutuhkan agar mahasiswa berhenti mencontek ?
Ujian berstandart komputer dengan masing-masing pertanyaan diberi batas waktu yang dianggap cukup untuk memikirkan dan menuliskan jawaban atau diberi pertanyaan yang berkaitan dengan pendapat individu masing-masing.




Narasumber 3 :
a.       Apa penyebab tidak mencontek ?
Karena saya ingin mengetahui seberapa besar kemampuan saya dalam menguasai suatu materi dan saya juga ingin mengukur hasil belajar saya dalam menyiapkan ujian.
b.      Apakah puas dengan hasil ujiannya ?
Saya merasa cukup puas dengan hasil yang saya peroleh karena berapapun nilai yang saya peroleh itu adalah hasil jerih payah saya sendiri dan itulah kemampuan saya.
c.       Bagaimana perasaan sodara terhadap pengawas atau dosen yang membiarkan percontekkan berlangsung ?
Saya kadang merasa kacewa karena menurut saya tidak adil jika sebagian mahasiswa harus bersusah payah belajar dan mengerjakan ujian tetapi ada mahasiswa yang seenaknya sendiri mencontek dan dosen malah diam saja dan membiarkannya.

d.      Apa pendapatmu tentang sanksi yang tepat bagi para pencontek ?
Pertama adalah diingatkan dan ditegur, jika tetap mencontek maka diambil LJK nya dan dikeluarkan dari ruang ujian.
e.      Bagaimana menurutmu cara yang perlu ditempuh agar tidak ada mahasiswa yang mencontek saat ujian ?
Ujian dialakukan dengan ujian lisan.
f.        Apa usulmu agar aturan dilarang mencontek efektif di semua mata ujian ?
Para dosen harus konsisten memberlakukan pengetatan saat ujian berlangsung. Maka selanjutnya mau tidak mau para mahasiswa akan mau belajar sebelum ujian.
g.       Apa fasilitas yang dbutuhkan agar mahasiswa berhenti mencontek ?
Cc tv diperlukan supaya mereka takut ketika mau mencontek.

Demikian lah tanya jawab saya kepada narsumber-narasumber yang mencontek dan tidak mencontek. Para narasumber yang mencontek kebanyakan menggunakan cara yang sama yaitu dengan menaruh contekan di bwah LJK. Dan para narasumber yang tidak mencotek kebanyakan sama alasannya tidak mau mencontek karena ingin mengukur kemampuan mereka dalam memahami suatru materi .

Terimakasih kepada narasumber-narasumber yang sudah bersedia berscerita kepada saya tentang penglaman mereka masing-masing.